5 Fungsi Certified Refference Material (CRM) untuk Laboratorium
Bahan acuan bersertifikat atau Certified Reference Material (CRM) adalah bahan acuan yang salah satu atau lebih sifat-sifatnya, diberi sertifikat dengan prosedur teknis yang telah baku, disertai dengan nilai ketidakpastian dan dapat ditelusuri ke suatu sertifikat atau dokumen lain yang diterbitkan oleh badan sertifikasi
Di laboratorium, kita bisa menggunakan Certified Refference Material untuk 5 tujuan, yaitu :
1. Penjaminan mutu internal
Klausul 7.7.1 SNI ISO/IEC 17025:2017 menyatakan Laboratorium harus memiliki prosedur untuk memantau keabsahan hasilnya. Data yang dihasilkan harus direkam sedemikian rupa sehingga kecenderungan dapat dideteksi dan, bila memungkinkan, teknik statistik harus diterapkan untuk melakukan tinjauan atas hasilnya.
Pemantauan ini harus direncanakan dan ditinjau dan harus mencakup, jika sesuai, namun tidak terbatas pada:
a. Penggunaan bahan acuan atau bahan kendali mutu;
b. Penggunaan instrumentasi alternatif yang telah dikalibrasi untuk memberikan hasil yang tertelusur;
c. Pemeriksaan fungsional alat ukur dan pengujian;
d. Penggunaan standar cek atau standar kerja dengan diagram kendali, jika ada;
e. Pemeriksaan antara pada alat ukur;
f. Replikasi pengujian atau kalibrasi dengan menggunakan metode yang sama atau berbeda;
g. Pengujian ulang atau kalibrasi ulang barang yang masih ada;
2. Uji banding antar analis
Klausul 6.2.5 SNI ISO/IEC 17025:2017 menyatakan Laboratorium harus memiliki prosedur dan menyimpan rekaman untuk :
a) Penentuan persyaratan kompetensi;
b) Pemilihan personil
c) Pelatihan personil;
d) Penyeliaan personil;
e) Otorisasi personil;
f) Pemantauan kompetensi personil.
3.Uji banding antar laboratorium
Klausul 7.7.2 SNI ISO/IEC 17025:2017 menyatakan Laboratorium harus memantau kinerjanya dengan membandingkannya dengan hasil laboratorium lain, jika tersedia dan sesuai. Pemantauan ini harus direncanakan dan dikaji ulang dan harus mencakup, namun tidak terbatas pada, salah satu atau kedua hal berikut:
a. Partisipasi dalam uji profisiensi;
b. Partisipasi dalam perbandingan antar laboratorium selain uji profisiensi.
4. Validasi dan verifikasi metode
Klausul 7.2.1.5 SNI ISO/IEC 17025:2017 menyatakan Laboratorium harus memverifikasi bahwa laboratorium dapat melakukan metode dengan benar sebelum menggunakannya dengan memastikan bahwa laboratorium dapat mencapai kinerja yang dipersyaratkan.
Rekaman verifikasi harus disimpan. Jika metode direvisi oleh badan penerbitnya, verifikasi harus diulang sejauh diperlukan.
Selain itu klausul 7.2.2.1. SNI ISO/IEC 17025:2017 juga menyatakan Laboratorium harus memvalidasi metode tidak baku, metode yang dikembangkan oleh laboratorium dan metode baku yang digunakan di luar lingkup yang dimaksudkannya atau yang dimodifikasi.
Validasi harus seluas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan aplikasi atau bidang aplikasi yang bersangkutan
5. Kalibrasi instrumentasi
Klausul 6.4.6 SNI ISO/IEC 17025:2017 menyatakan Peralatan pengukuran harus dikalibrasi jika:
a. Ketelitian pengukuran atau ketidakpastian pengukuran memengaruhi keabsahan hasil yang dilaporkan, dan/atau
b. Kalibrasi peralatan diperlukan untuk menetapkan ketertelusuran metrologi dari hasil yang dilaporkan.
Demikian informasi yang bisa kami sampaikan tentang 5 fungsi CRM di laboratorium. Jika ada informasi lain yang dibutuhkan, atau hubungi kami melalui HP/WA 0821-2429-3839