Pelajari bagaimana untuk menyusun SOP laboratorium yang efektif untuk mengoptimalkan operasi, menjamin kepatuhan dan meningkatkan training staff dengan panduan ini.

Laboratorium harus mendokumentasikan cara untuk menyelesaikan analisis yang penting dan pekerjaan atau aktivitas umum. Standar Operating Procedures (SOP) adalah tools yang sangat bagus untuk membantu personil laboratorium menyelesaikan aktifitas yang penting secara efektif dan benar serta merupakan bagian dari sistem manajemen mutu yang efektif.

Memiliki SOP yang ditulis dengan tepat akan memungkinkan training personil berjalan dengan lebih cepat terhadap suatu aktivitas baru dan meningkatkan pemenuhan persyaratan di laboratorium.

 

SOP secara efektif mendokumentasikan banyak kegiatan laboratorium. SOP biasanya dibagi atas 2 kelompok utama, yaitu proses scientific dan persyaratan mutu laboratorium.

Contoh SOP proses scientific

  • Bagaimana mengukur pH pada contoh uji cairan
  • Bagaimana menentukan konsentrasi analit menggunakan liquid chromatography
  • Bagaimana menjalankan High Performance Liquid Chromatography

Contoh SOP persyaratan mutu

  • Bagaimana cara melakukan kalibrasi Flow rate Liquid Chromatography
  • Bagaimana cara mendokumentasikan perhitungan ketidakpastian
  • Bagaimana melakukan validasi metode pada metode baru

 

Kunci untuk menulis SOP laboratorium yang efektif adalah mendokumentasikan langkah langkah dengan jelas dan ringkas dalam rangka menyelesaikan aktifitas dengan benar dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pengguna.

Salah satu pendekatan yang bisa digunakan adalah meminta satu personil baru untuk mencatat ketika personil yang berpengalaman menyelesaikan pekerjaan di laboratorium. Catatan tersebut akan menjadi draft awal dari SOP. Berikan kesempatan kepada personil baru untuk bertanya dan mendiskusikan draft tersebut sampai menjadi SOP yang tepat.

7 langkah yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan SOP di laboratorium

1.Tujuan pembuatan SOP

Start with why?

Paragraf pertama pada dokumen harus mendefinisikan dengan jelas langkah langkah yang akan dilakukan, kapan harus dilakukan dan kenapa prosedur tersebut harus diikuti.

Dilengkapi asumsi penting sehingga SOP ini valid.

 

2.Judul yang jelas

Judul pada SOP harus sederhana tapi jelas, sehingga personil laboratorium mudah untuk memahami SOP mana yang mereka ikuti untuk menyelesaikan pekerjaan.

Karena laboratorium akan membuat banyak SOP terkait satu pekerjaan, maka judul yang jelas menjadi penting.

 

3.Personil yang terlibat

Bagian berikutnya dari SOP adalah menentukan siapa yang menjadi penanggung jawab prosedur ini berserta wewenangnya.

Laboratorium juga perlu menentukan siapa yang membuat dokumen, melakukan kaji ulang dokumen dan menandatangani dokumen.

Sebagai contoh. misalnya SOP yang terkait dengan analisis liquid chromatography harus menjelaskan siapa yang bertanggung jawab mengecek sistem suitability, memastikan instrument berfungsi dengan baik dan melaksanakn analisis pada sample uji.

Prosedur harus menjelaskan siapa yang akan melakukan kaji ulang hasil analisis dan memastikan pekerjaan selesai.

SOP yang efektif juga harus mendokumentasikan masalah yang mungkin terjadi dan bagaimana menyelesaikannya dengan cepat.

 

4.Kaji Ulang SOP

Proses di laboratorium akan berubah seiring dengan waktu dan terdapat pengembangan lebih lanjut. Laboratorium harus mereview prosedur secara berkala untuk melihat kesesuaian dan melakukan pengembangan pada prosedur.

Kaji ulang dan pengembagan prosedur harus menjadi budaya kerja di laboratorium.

Laboratorium harus membuat kerangka waktu ( timeline) untuk melakukan kaji ulang pada semua prosedur di laboratorium beserta penanggung jawabnya. Pastikan seluruh personil hanya menggunakan prosedur yang terbaru.

 

5. Penulisan langkah tepat dan berkesinambungan.

Isi SOP akan mendokumentasikan langkah spesifik yang harus di jalankan untuk mencapai tujuan aktifitas,

Langkah langkah ini harus sangat jelas sehingga personil baru bisa mengikuti dengan benar dan aman. Hindari penggunaan kalimat yang berlebihan sehingga membingungkan.

Untuk banyak aktivitas di laboratorium, mungkin terdapat rangkaian SOP yang harus diikuti untuk menyelesaikan proses.

Sebagai contoh, untuk melakukan suatu analisis, proses bisa dimulai dengan prosedur pengambilan contoh uji, dilanjutkan dengan prosedur pengelolaan contoh uji dan prosedur analisisis. Setelah analisis selesai, proses dilanjutkan mengikuti prosedur interpretasi dan penulisan hasil, penetapan estimasi ketidakpastian dan pemastian kebasahan hasil.

 

6.Aspek Keamanan

Beberapa laboratorium akan menempatkan informasi keamanan langsung di dalam SOP, beberapa membuat dokumen terpisah yang fokus pada informasi keamanan.

Sangat penting bahwa informasi risiko dan keamanan jelas diberikan kepada semua personil yang bekerja di laboratorium.

Jika informasi K3 terdapat dalam dokumen yang terpisah, maka harus di lampirkan pada prosedur.Jika informasi K3 terdapat dalam prosedur, sangat penting untuk menunjukkan risiko yang mungkin terjadi dan panduan untuk melaksanakan prosedur secara aman. Prosedur ini termasuk penggunaan hirarki keamanan dan alat pelindung diri yang dibutuhkan.

 

7.Informasi tambahan

Prosedur laboratorium harus memiliki sub- bagian referensi. Bagian ini termasuk informasi terkait yang digunakan untuk menyusun prosedur, prosedur lain yang dibutuhkan atau inforamasi K3 tambahan.

Salah satunya adalah metode rujukan yang digunakan.

Referensi ini membuat personil laboratorium lebih mudah dalam mencari informasi terkait yang membantu mereka mengerjakan analisis dengan lebih cepat dan lebih aman.

Join Our Webinar !

Labmania Indonesia akan mengadakan WEBINAR  untuk Anda yang ingin mendalami terkait Bagaimana Menyusun Prosedur Laboratorium dengan efektif dan sesuai dengan standar SKKNI terbaru, silahkan join langsung webinar kami SEGERA dengan klik link dibawah ini !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *